Siraman Sedudo tetap Dilakukan Ditengah Pandemi, Bupati : “Kita Tak Mau Menghilangkan Sejarah”
Meski tengah menghadapi pandemi COVID-19, Pemerintah Kabupaten Nganjuk tetap menggelar Prosesi Siraman Sedudo. Ritual yang sudah bertahun-tahun dilakukan di bulan suro ini dilaksanakan dengan pengunjung terbatas dan mengedepankan protokol kesehatan. Acara berlangsung pada Kamis, 3 September 2020 di Lokasi Wisata Air Terjun Sedudo, Ngliman, Sawahan, Nganjuk. Bupati Nganjuk mengatakan, alasan prosesi siraman tetap dilakukan adalah beliau tak ingin menghilangkan sejarah dan budaya yang diwariskan oleh para sesepuh.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah, dan adanya prosesi siraman sedudo kali ini adalah untuk membuktikan bahwa walaupun jaman telah berubah namun budaya tidak akan hilang,” terangnya. Bupati juga mengatakan bahwa prosesi berjalan dengan mengedepankan protokol kesehatan. “Pengunjung kita batasi, kalau tidak dibatasi bisa puluhan ribu berkunjung kesini,” lanjutnya. Protokol kesehatan dijalankan dengan adanya pengecekkan suhu tubuh di pintu masuk air terjun, tertib menggunakan masker serta disediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di sana/.
Acara diawali dengan rawuhnya Bapak Bupati beserta ibu dan rombongan Forkopimda ke area air terjun sedudo. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa, sambutan Bupati serta sambutan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jatim. Lalu prosesi penyerahan Jun (tempat air) oleh Bupati kepada gadis berambut panjang dan Manggala yang diawali dengan tarian Amek Tirto. Prosesi selanjutnya adalah pengambilan Air Suci Sedudo diiringi pembawa sesaji, yang dilanjutkan tabur bunga oleh Bupati dan Forkopimda. Terakhir, Jun diserahkan ke sesepuh oleh Bupati. Acara ditutup dengan pembacaan doa dan potong tumpeng.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini tidak ada prosesi berebut hasil bumi, beberapa prosesi pun dikurangi mengingat protokol kesehatan yang harus dijaga dengan tidak berkerumun. “Tahun ini berbeda, kalau tahun sebelum-sebelumnya mulai dari atas sudah ada ritual-ritual, kali ini tidak ada, kita persingkat, namun tak mengurangi makna penting dari prosesi siraman sedudo ini,” ungkap Bupati.
#SEDUDO2020#WISATANGANJUK
source